Sudah menjadi tradisi di mana-mana, hari pertama masuk
sekolah merupakan momen penting bagi semua orang, bukan hanya anak, orangtua juga
sangat semangat, mereka tidak ingin melewatkan hari pertama masuk sekolah
begitu saja, berbondong-bondong datang ke sekolah tempat mereka mendaftarkan
putra-putri mereka, skor terbanyak pengantar adalah kaum ibu-ibu, wajar saja,
dengan alasan saking sayangnya mereka dengan anaknya. Bukan karena mengikuti
anjuran Mendikbud tapi memang sudah menjadi tradisi sejak jaman nenek moyang
dulu hehe, apalagi didukung anjuran dari Mendikbud, makin semangat deh sekalian
biar ada alasan telat datang ke kantor hehe.
Namun sayang, terkadang momen bahagia seperti ini, sering
di kacaukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dan mungkin juga,
karena mempunyai sifat yang terlalu egois, sebagai contoh di SDN 14 Toboali,
tepatnya di ruang kelas III A, saat guru wali kelas membacakan nama-nama murid
yang sudah dibagi agar bisa masuk ke ruang kelas masing-masing (kelas III A dan
III B), oknum ibu-ibu tersebut, sibuk kasak kusuk, tidak mau menerima anaknya
di masukkan daftar kelas III B ( semua memperebutkan wajib masuk kelas III A ),
tidak bisa menghargai keputusan yang sudah dibuat oleh Guru Wali Kelasnya
(Bapak G dan Ibu R). Alhasil, setelah melalui seret sana, tarik sini,
akhirnya nama-nama murid selesai
dibacakan, semua sudah duduk di kelas masing-masing, sang oknum ibu-ibu yang
super egois ini merasa sangat bahagia karena sudah berhasil menempatkan
anak-anak mereka di kelas III A, super bahagia karena sudah berhasil
mengobrak-abrik daftar yang sudah di buat guru wali kelas dengan susah payah,
keterlaluan, tidak bisa menghargai orang lain, hanya mendahulukan kepentingan
pribadi.
Namun kebahagian mereka ( oknum ibu-ibu si pembuat onar)
kembali terusik, saat sadar, Bu Guru yang cantik (wali kelas III B) mendatangi
kelas III A, dan berkomentar “Pak, murid rangking I ( satu), tiga-tiganya di
kelas ini” (bisa ada 3 murid ranking satu karena satu dari kelas II A, satu
dari kelas II B, satunya lagi murid pindahan dari sekolah lain-RED). Dengan
sangat bijaksana Bapak Wali Kelas III A menyahut “ Ambil saja Bu”, dasar oknum ibu-ibu
yang tidak tahu diri, serentak menjawab “Ambil saja murid yang baru pindah Bu”
(maksudnya mengorbankan murid baru yang pindahan dari sekolah lain saja yang
dipindahkan di kelas III B, tujuannya agar anak mereka tidak di ganggu gugat
lagi dari kelas III A-RED), sang murid dan ibunya menurut saja dengan keputusan
oknum ibu-ibu egois tersebut, padahal sang ibu ini berani menyuruh anaknya
untuk duduk di kelas III A karena sudah mendapat informasi dari Kepala Sekolah
(pagi sebelum lonceng tanda masuk berbunyi) bahwa anaknya masuk di kelas III A,
bahkan sang ibu sudah sempat berkenalan dengan Bapak Wali Kelas III A dan
menitipkan anaknya agar bisa di didik menjadi murid yang cerdas, namun akibat
perbuatan oknum ibu-ibu egois, sang ibu wali murid dan sang anak harus menerima
di zholimi.
Pembaca WandiaShop yang budiman, demikianlah berbagi
informasi hari ini tanggal 18 Juli 2016, semoga para pembaca sekalian BUKAN termasuk
oknum ibu-ibu egois tadi. Mari bersama kita menjaga sikap : berusahalah untuk
bisa menerima keputusan yang telah diambil, sebagai bentuk penghargaan kita
pada bapak ibu guru yang telah mendidik anak-anak kita, kesampingkan
kepentingan pribadi, buang sejauh mungkin sifat egois, daripada membuat
kekacauan, lebih baik tidak mengantar anak di hari pertama sekolahnya.
Sesungguhnya, harapan saat mengantar anak dihari pertama dia bersekolah,
merupakan bentuk peduli kita terhadap anak dan sebagai bentuk support kita
terhadap sang anak, bahkan yang tidak kalah pentingnya, agar kita bisa berkenalan
dan menitipkan anak kita pada ibu bapak guru wali kelasnya agar bekerjasama mendidik
sang anak menjadi baik, bukan sebaliknya datang mengantar sang anak hanya untuk
mengajarkan sang anak agar membantah apa yang diutarakan bapak ibu guru wali
kelas, mengajarkan membuat kekacauan dan melestaikan sifat egois.
Astaghfirullahhallazim.
Wassalamuallaikum Wr Wb,
Wandia
No comments:
Post a Comment